Artikel Acak:
Home » , » RFID (Radio Frequency Identification)

RFID (Radio Frequency Identification)


RFID (Radio Frequency Identification)

 

Oke !!! Pada edisi C-Magz yang ke-11 ini, Tekno kembali akan membahas sebuah perkembangan teknologi yang berkaitan dengan sistem indentifikasi. Sebagaimana sudah kita ketahui sistem identifikasi sekarang ini adalah sistem yang wajib untuk dikembangkan berkaitan dengan kemajuan teknologi sekarang ini, pelanggaran atau kecurangan yang semakin canggih, dan kejadian-kejadian yang membutuhkan identifikasi yang akurat. Nah, tahukah Anda dengan RFID atau yang dikenal dengan Radio frequency Identification? Yang baru-baru ini digencarkan pemerintah untuk mengatasi kecurangan penggunaan BBM bersubsidi khususnya premium pada angkutan umum. Kalau belum tahu berikut penjelasan RFID beserta kegunaannya.

RFID adalah sebuah sistem identifikasi melalui frekuensi radio yang melibatkan perangkat keras interogator dan tag, serta perangkat lunak RFID middleware RFID. Sebagai metode pengidentifikasian obyek maka RFID dapat digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti bernama RFID tag atau transponder. RFID juga salah satu sistem untuk mengidentifikasi objek secara otomatis.

SEJARAH SINGKAT
RFID pertama kali diperkenalkan sebagai alat spionase Pemerintah Rusia oleh Leon Theremin sekitar tahun 1945. Namun sebenarnya alat yang dipakai Theremin itu masih bersifat pasif sebagai alat pendengar bukan sebagai identification tag. Teknologi yang digunakan oleh RFID sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1920an yaitu suatu teknologi yang disebut dengan IFF transponder, beroperasi pada tahun 1939 dan digunakan oleh Inggris pada Perang Dunia II untuk mengenali pesawat udara musuh. Dan  RFID sekarang sudah digunakan di mana-mana.

TIPE-TIPE RFID
Ada 3 tipe tag RFID, aktif, pasif, dan semi-pasif. RFID pasif tidak menggunakan baterai , sedangkan yang aktif memiliki baterai on-board yang selalu memancar. Sebuah baterai pasif dibantu (BAP) mempunyai baterai kecil di papan yang akan diaktifkan ketika di hadapan sebuah pembaca RFID.
  1. Label RFID aktif biasanya lebih besar dan memiliki sinyal lebih kuat sehingga dapat digunakan pemakaiannya di lingkungan yang sulit terjangkau dan juga lebih mahal memproduksinya karena memerlukan sumber listrik. Label RFID aktif memancarkan sinyalnya ke pembaca label lebih akurat daripada label RFID pasif.  
  2.  Label Pasif RFID tidak memiliki pasokan listrik internal dan lebih kecil sehingga lebih murah untuk diproduksi label RFID pasif bergantung pada pembaca RFID untuk mengirimkan data. Label Pasif RFID lebih cocok untuk lingkungan pergudangan karena tidak ada banyak gangguan serta jarak yang relatif pendek. 
  3.  Label Semi-pasif RFID ham,pir sama dengan label RFID aktif, hanya saja kalau Label semi-pasif RFID memiliki sumber daya internal, tetapi tidak memancarkan sinyal sampai pembaca RFID mentransmisikannya terlebih dahulu.
MANFAAT DAN KEGUNAANNYA
Beberapa RFID komersial yang saat ini sudah beredar di pasaran ada yang bisa diletakkan di bawah kulit. RFID tag terkecil berukuran 0.4 mm x 0.4 mm dan lebih tipis daripada selembar kertas. Sistem RFID memungkinkan komunikasi antara produk-produk yang telah di-tag dengan chip RFID dengan RFID reader dan dengan Server lokal. Cara kerja sistem secara keseluruhan menyerupai dengan penggunaan barcode label dan barcode scanner, tetapi jauh lebih mudah, karena petugas tidak perlu melakukan scanning satu-per satu item, karena pada saat pelanggan melewati scanner (RFID reader) seluruh item akan langsung terdeteksi atau dihitung secara bersamaan.  RFID dapat menjadi barcode generasi berikutnya yang dapat dipergunakan untuk otomatisasi inventory control. RFID tidak memerlukan kontak langsung dan sebuah RFID Reader karena dapat membaca semua tag RFID yang berada pada daerah jangkauannya. Dengan cara ini maka waktu untuk inventory control dapat dihemat, karena jika menggunakan barcode scanner harus melakukan scanning satu persatu item, namun jika menggunakan RFID kita akan tahu semua item secara bersamaan. RFID juga dipergunakan untuk mempermudah, mengamankan dan mempercepat transaksi pada sebuah Retail Store, antara lain untuk :
1.      Smart Shelf : Smart Shelf yang berbasis RFID dapat mendeteksi keberadaan setiap item pada sebuah rak. Ketika sebuah item diambil dari rak, maka sistem dapat mendeteksi item yang diambil, memberikan tanda dan mencatat item yang diambil, sehingga dapat dilakukan real-time shelf inventory.
2.      Pada saat pelanggan selesai berbelanja dan akan membayar di kasir, maka RFID Reader secara otomatis mendeteksi seluruh item yang akan dibeli oleh pelanggan.
3.      Sales Return: karena sistem secara otomatis memeriksa barang yang dikembalikan. Pelanggan dapat membawa atau mengembalikan RFID-tag pada item, tag ini kemudian akan me-refer ke database untuk mengetahui waktu pembelian, harga beli saat itu, informasi kartu kredit, dan lain-lain.

RFID dapat dipergunakan untuk mengurangi tingkat kehilangan barang pada suatu store, karena RFID tags menempel pada setiap item dan setiap item yang dibawa oleh pelanggan dapat di-track apakah sudah dibayar atau belum.  Pemakaian RFID di perpustakaan misalnya pintu security ruang perpustakaan mampu mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika seorang user mengembalikan buku, security bit yang ada pada RFID tag buku tersebut akan di-reset dan recordnya di ILS secara otomatis akan di-update. Pada beberapa solusi yang berbasis RFID maka slip pengembaliannya bisa di-generate secara otomatis pula.
RFID juga mempermudah orang untuk menyortir barang, manajement akses, pelacakan barang, pengumpulan dan pembayaran toll tanpa kontak langsung, mesin pembaca dokumen berjalan, pelacakan identitas untuk memverifikasi keaslian, pelacakan bagasi di bandara. Bahkan seperti yang dijelaskan tadi, RFID baru-baru ini digunakan pemerintah Indonesia untuk mengurangi pelanggaran penggunaan BBM bersubsidi pada angkutan umum, dengan memasang RFID pada angkutan umum lebih mudah mengetahui dan memonitor kedisiplinan serta pelanggaran yang dilakukan. Sekarang ini sudah banyak pemasangan RFID pada angkutan umum di Jakarta, dan untuk menyukseskan program pemerintah ini, rencananya akan menerapkan RFID ini di beberapa kota seperti Bandung, Ci­rebon, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Surabaya. Di kota besar tersebut, minimal akan dipasangi deyektor RFID ke lima SPBU yang ada di masing-masing kota. Ditargetkan pula sebanyak seribu angkutan. Dan ini contoh dari kegunaan RFID untuk Negara Indonesia. (*Restu Ade)
Share this article :

1 komentar:

Tinggalkan jejak setelah berkunjung :)


Salam
C-Magz -Coloring Your Writing-

Sponsor

Sponsor
 
Support : Johny Template | Mas Template
Powered by : Blogger
Copyright © 2012-2013 C-Magz - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Edited by Baser