Bagi cendolers penggemar karya misteri, Hyouka karya Honobu Yonezawa adalah salah satu anime terbaru yang layak untuk dinikmati. Berbeda dengan anime-anime misteri lainnya yang cenderung menyajikan jalan cerita yang ‘dark’ dan ‘noir’, dengan kasus-kasus besar yang fantastis dan terlihat jelas terlalu dibuat-buat, Hyouka disajikan dalam bentuk bentuk yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hyouka bisa dibilang menghembuskan angin segar bagi genre misteri yang dewasa ini stagnan.
Hyouka berpusat pada Oreki Houtaro, seorang pelajar yang ‘minimalistic’ dan pemalas. Salah satu prinsipnya adalah ‘energy save’ karena malas melakukan aktifitas yang membuang energinya. Suatu hari ia bergabung dengan Klub Literatur Klasik atas permintaan kakaknya yang tak ingin Klub tersebut ditutup karena kekurangan anggota.
Di Klub inilah Oreki Houtarou bertemu dengan Chitanda Eru, seorang siswi cantik yang juga masuk ke klub Literatur Klasik. Chitanda yang polos merupakan ‘embodiment of curiosity’ saat rasa ingin tahunya akan suatu kasus bangkit dan saat mengatakan “Watashi, Kininarimasu!” (Aku sangat tertarik untuk mengetahui masalah ini!). rasa ingin tahunya yang tinggi inilah yang mampu memaksa Oreki yang sebenarnya pemalas namun diam-diam adalah siswa yang genius, untuk membantu Chitanda memecahkan kasus demi kasus yang mereka alami. Dalam memecahkan kasus demi kasus yang mereka hadapi, keduanya ditemani oleh Fukube, sahabat karib Oreki yang memiliki ingatan kuat dan menyebut dirinya sebagai database, dan Ibara, siswi yang menyukai Fukube, tapi Fukube selalu berusaha menghindari saat Ibara melakukan pedekate padanya.
Selain memililiki animasi yang sangat halus dan sangat berkualitas dibandingkan anime lain saat ini, daya tarik Hyouka terletak pada keunikan Hyouka yang tidak melakukan pendekatan misteri standar, tidak ada kasus-kasus besar seperti pembunuhan, krisis internasional, dan sejenisnya yang membuat penontonnya sibuk dengan distraksi plot, twist cerita, dan kebingungan menebak-nebak siapa pelaku sebenarnya. Hyouka berinteraksi dengan penontonnya dengan cara yang berbeda. Hyouka menyajikan kasus-kasus yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kasus-kasus yang sekilas terlihat ‘remeh’ namun dengan sentuhan interaksi Chitanda yang penuh rasa ingin tahu dengan Oreki yang meski pemalas tak bisa menolak permintaan Chitanda untuk memecahkan kasus, menjadikan kasus-kasus biasa ini sangat menarik untuk dipecahkan. Begitu juga Fukube yang periang dan Ibara yang tegas membuat jalinan emosi antar karakter semakin kuat dan hangat.
Meski kasus yang dipecahkan adalah kasus-kasus ‘ordinary’, semisal, "Mencari tahu mengapa Guru Matematika di Kelas D marah?" "Siapa yang meminjam buku A setiap minggu di Perpustakaan?" dan sejenisnya, dengan permainan plotnya yang cantik dan elegan, Hyouka memastikan penontonnya tak bisa menebak dengan tepat sampai Oreki cs memecahkannya. Di akhir kasus Hyouka akan membuat penonton tersenyum-senyum sendiri menyadari kekonyolannya baru menyadari pemecahan kasus yang ternyata sangat sederhana dan sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi cendolers yang tertarik dengan kisah misteri, namun capek dengan misteri-misteri yang berat dan penuh intrik-konflik yang rumit, Hyouka menawarkan atmosfir yang berbeda. Atmosfir yang hangat, penuh senyum dan kadang konyol. Begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari yang sering kali kita abaikan.
Hyouka dengan cantik dan elegan mampu menampilkan bahwa peristiwa-peristiwa sederhana di sekeliling kita ternyata tidak kalah menarik dengan kisah-kisah fantastis tentang hero yang berjuang menyelamatkan bumi. Dan lebih dari itu, Hyouka menawarkan ‘hearwarming stories’ yang akan menghiasi hari Anda dengan senyuman dan mengajarkan kepada kita untuk lebih menghargai sisi-sisi ‘remeh’ dalam kehidupan kita.
"Beauty is too close to us. we just need to open ourself and accept it." : ) (*JA)
bacaan si Kila nih.^^
BalasHapus