Judul : Janji Es Krim
Penulis : Nimas Aksan
Penerbit : Stiletto, Yogyakarta
Tahun : Cetakan Pertama, Maret 2012
Tebal : 267 Halaman
Menjadi seorang wanita berumur 26 tahun namun masih lajang memang menjadi momok tersendiri, apalagi saat banyak yang bertanya kapan akan menikah sedangkan belum ada calon yang tepat.
Apakah wanita berumur 26 tahun dan masih jomblo adalah suatu bentuk kesialan dalam hidup? Itulah yang terjadi pada Mia, tokoh dalam Novel Janji Es Krim. Mia yang menganggap dirinya selalu tertimpa kesialan, tak hanya dalam cinta tapi juga dalam karir. Secara tak sengaja Mia bertemu dengan seorang cenayang yang mengatakan jika ia harus melunasi janji dan nazarnya. Apakah benar kesialan Mia memang terjadi karena ia belum membayar nazarnya zaman SMA dulu. Ia pun akhirnya mencari sahabat SMAnya dan terlibat dalam cinta rahasia dengan tunangan sahabatnya.
Di dalam agama memang ada kewajiban untuk memenuhi nazar, namun apakah ada yang dinamakan kesialan dalam hidup? Novel ini seperti mengajak kita untuk menikmati es krim berbagai rasa di dalamnya, ada kejutan-kejutan yang menghampiri lidah kita di setiap babnya. Kecewa, kepedihan, tawa, juga semangat.
Nimas Aksan meramu dengan apik dalam buku ini kisah cinta cewek metropolis yang mandiri namun ia pun juga menyelipkan pesan jika kesialan hanyalah sugesti dalam hidup. Kesialan terjadi karena bertemunya kecerobohan dan ketidakpekaan kita terhadap lingkungan yang akhirnya menjadikan segala sesuatunya berantakan. (*RM)
kalo nazar ga dipenuhi....kualat yaaa...^^
BalasHapus