LOVE SONG, Badai Cinta Sang Unyu

“Nggak ada yang salah sama lagu, tapi selalu ada yang salah sama hati gue ...”

Hiks ... unyu banget kan deretan huruf di atas. Yups, kalimat tersebut merupakan tagline utama sebuah kumcer (Kumpulan Cerpen) terbaru terbitan Cokelat Kopi. Acara yang bertemakan ‘Launching Buku Unyu in Love – Love Song’ ini digelar pada (27/5) di Café Jambondre, Jakarta Pusat dari pukul 13.00 s/d 18.00 WIB.


Suasana siang itu didominasi oleh warna biru dan pink yang cerah merona. Konsep dekorasi panggung juga dibuat se-unyu mungkin hingga mengesankan ‘love’ banget. Keramahan para panitia menyambut tamu undangan membuat acara ini makin mengental rasa kebersamaanya. Di tambah, banyak makanan gratis juga lho di sana. He ... he.

Acara dibuka dengan sesi perkenalan panitia ‘unyu in love’ yang sudah bekerja keras hingga acara ini terselenggara dengan baik. Wajah-wajah panitia yang selama ini hanya dikenal lewat sosial media –Facebook akhirnya bisa berkumpul secara nyata. Mas Hilal Ahmad dan Mbak Jhenny Silvia Wulan yang didaulat sebagai MC begitu bersemangat menyerukan nama-nama korpus (koordinator pusat) serta korwil (koordinator wilayah) dari manajeman Ck Writing.

Bisa dibilang, buku ini tergolong ‘misterius’ sebenarnya. Lha kok gitu? Yups, soalnya dari awal acara semua kontributor yang masuk dalam kumcer ini benar-benar dirahasiakan nama-namanya. Nyebelin nggak tuh? Hehe ... Aku sempat bercengkrama dengan Pak Handoko F. Sainzam selaku pimpinan cokelat kopi publishing mengenai hal ini, tapi dengan santainya beliau hanya menjawab, “semua kontributor akan dibeberkan saat akhir acara yah, Wid.”

Umm ... kalo saat itu aku boleh nyanyi, aku mau nyanyi lagu dangdut yang petikan liriknya begini, “sungguh mati aku jadi penasaran ...” Hehehe.

Menginjak pukul 15.00, seorang penulis beken tiba-tiba muncul di tengah acara. Beliau adalah Boim Lebon, seorang penulis komedi ternama yang dikenal dengan serial ‘Lupus’nya. Surprise banget. Kebetulan juga, beliau menjadi salah satu penulis tamu di kumcer ini dan sempat mengisi kolom cerita bersambung berjudul ‘Sotoy’ di majalah STORY edisi terdahulu. Tips dan trik keren menulis dibeberkan secara gamblang dan menarik. Suasana makin asyik, tatkala lawakan-lawakan ringannya dilontarkan guna menghibur para undangan yang hadir di sana. Beberapa penulis senior lainnya juga nampak meramaikan acara ini seperti Abah Yoyok dan Ibu Nita Tjindarbumi. Mantab deh!

Selain itu, di acara ini Bunda Reni Erina yang merupakan salah satu Dekers (Dewan Cekers) sekaligus Managing Editor Majalah STORY menceritakan tentang bocoran novel terbarunya yang diberi judul ‘Maurin’. Sebuah novel yang berisi tips dan trik menulis yang dikemas secara fiksi. Dengar-dengar sih tokoh utamanya seorang ‘Guru’. Wew kayak aku dong! Jadi kepengen baca neh. Bunda Erin yang sebelumnya sukses dengan novel ‘Sekotak Coklat dan Dua Album Dangdut’ ini menuturkan suka-duka pembuatan novel 'Maurin'. Rencananya novel ‘Maurin’ akan terjun ke pasaran sekitar akhir Juni ini. “Doakan saja yah teman-teman supaya novel Maurin segera terbit, dan pastinya jangan lupa selalu unyu seperti Bunda.” Beuh, pasti deh narsisnya kumat!

Setelahnya, sebuah persembahan drama komedi ditampilkan oleh beberapa panitia unyu in love, seperti Nury Purwaty, Setiawan D. Chogah dan Hardia Rayya. Well, sepertinya mereka cukup berbakat jadi artis, boleh deh nanti aku minta tandatangannya, hehe. Bukan hanya itu, cokelat kopi juga memberikan doorprise berupa kaos Cekers dan buku-buku kepada para pengunjung yang datang kala itu.

Hari makin sore, tibalah saatnya pengumuman kontributor kumcer ‘Unyu in love – love song’. Para undangan yang sebagiannya merupakan para peserta yang lolos 50 besar kumcer ini semakin dibuat tegang oleh para Dekers. Ketika panitia membeberkan satu per satu penulisnya, luar biasa, rata-rata kontributor yang masuk masih sangat muda usianya. Mereka adalah Diary Ungu – Athena Deko, Hilal Ahmad dengan 'Pastinya Ini Tentang Kamu’, Dongeng Dari Jendela – Alfian Anggie Daniear, Sekotak Martabak Telor oleh Iqbal Tawakal, Antonius Pramono – Lewat Semesta, Herlia Istiqomah Icha Putri – Mawar Merah Violet, Dee Ann dengan ‘Cukup Satu Kali’, Evi Sofia Inayati – Cinta Dalam Tetesan Hujan, Hardia Rayya dalam ‘Ku Bawa Kau Ke Khayangan’, Menunggu Pelangi – Nurul Hikmah, Rahmi Novaliza dalam ‘Bukan Aku Tak Laku’, Cinta Antara Dua Valentine – Akhwatul Chomsiah Firdausa, Dirimu, Anugerah Terindahku – Dina Fictorina Lenggu, Bahrina Almas dalam ‘Stik Drum dan Kerudung Hitam’, Winaryati – Pesan Dari Indri, Ayuni Adesty dalam ‘Cintaku berlabuh di kota Jogya’, Akasia Kuning – Yuli Riswati, Goresan Luka pada Biola – Valin Huba, Rossi Elbanna (Ki Sentanu) dalam ‘Syair Cinta Terbelah Dua’, dan 9 hari terakhir oleh Afrianti Eka Pratiwi.

Wow! Coba lihat deh cendolers deretan nama di atas, ternyata ada beberapa cendolers yang menjadi pemenangnya lho. Amazing kan. Cendolers dan cekers memang okeh tenan deh pokoknya. Well, kuucapkan selamat yah untuk semua pemenangnya.

Di akhir acara, aku mendapat kejutan lain, seorang temanku di Bintaro sana ternyata menyumbangkan satu buku unyu in love - love songnya ke perpustakaan senyum, bukan hanya dia, ternyata dua orang kontributor lain juga melakukan hal yang sama. Hehehehe. Asyik dapet 3 buku gratis. Acara hari ini benar-benar ‘sesuatu’ banget deh buat aku. Sukses untuk kalian semua ya ... (*WA)