Cross Game adalah kisah splash of life bergenre komedi romantis. Anime yang sangat cantik
dan memiliki gaya penuturan cerita yang unik ini mendapatkan penghargaan
bergengsi the 45th Shogakukan Manga Award tahun 2009. Berbeda dengan mainstream
gaya cerita manga Jepang yang dipenuhi dengan ‘flashy dream’ dan ‘emo
character’ standar, di tangan Adachi Mitsuru yang terkenal memiliki kekuatan
penceritaan dan humor-humor yang khas dan menggelitik ini, Cross Game menjadi
karya yang memiliki kekhasan tersendiri. Ia mampu mengaduk-aduk emosi
pembacanya dari hal-hal kecil dan detail-detail yang sering kali luput dari
perhatian orang. Di dunia internasional sendiri Cross Game banyak dipuji
sebagai karya yang brilian dan mendulang sukses yang cukup besar.
Cross Game bercerita tentang Ko Kitamura dan
tetangganya, empat Tsukishima bersaudara, Ichiyo, Wakaba, Aoba, dan Momiji.
Wakaba dan Ko lahir pada hari yang sama di rumah sakit yang sama dan cukup
dekat sehingga sejak kecil Wakaba memperlakukan Ko sebagai kekasihnya , dan Ko
sendiri juga menunjukkan ketertarikan yang sama. Orangtua Wakaba, juga dua dua
bersaudara lainnya maklum akan hal itu, tapi tidak dengan adik Wakaba, Aoba.
Aoba Tsukishima, gadis yang sangat menyukai base ball sekaligus pitcher yang
berbakat ini menjadi tokoh utama cerita ini bersanding dengan Ko, sangat
membenci Ko Kitamura karena ‘mengambil’ kakaknya yang sangat dekat dengannya
itu.
Kemudian terjadilah sesuatu yang tidak terduga, Wakaba
Tsukishima yang baru berumur 5 tahun tenggelam saat berusaha menyelamatkan
temannya yang terseret arus sungai saat ada pelajaran renang sekolah. Semua
orang-orang yang dekat dengan Wakaba terkejut dan sedih karena kehilangan
Wakaba, tetapi tak ada yang melebihi kesedihan Ko dan Aoba, dua tokoh utama
cerita ini, juga Akaishi, teman sekelas Ko yang diam-diam menyukai Wakaba.
Keiga orang ini terlalu mencintai Wakaba sehingga sampai mereka tumbuh besar
menjadi remaja, kehilangan orang yang sangat mereka cintai ini tetap membekas
dalam ingatan mereka. Inilah awal dari jalinan cerita Cross Game.
Dalam cerita selanjutnya, diwarnai dengan kenangan akan
Wakaba Tsukishima, Ko, Aoba, dan Akaishi melanjutkan sekolah di SMA Seishu. Di
sini Ko menjadi anggota Klub Base Ball sekolah dan bersama teman-teman lainnya
mengincar Koshien. Alasan Ko menuju Koshien sendiri sebenarnya lebih karena
kenangannya akan Wakaba. Sebelum Wakaba meninggal, ia bercerita bermimpi Ko
Kitamura, Aoba Tsukishima, dan Akaishi bahwa mereka bertiga sedang bermain base
ball di Koshien. Dalam perjalanan menuju Koshien inilah, hubungan antara Ko dan
Aoba semakin kompleks. Ko yang menjadi pitcher diajari Aoba. Namun Aoba tidak
berubah, sampai SMA pun ia masih membenci Ko, namun di sisi lain, tak ada orang
yang lebih mengetahui dan memperhatikan Ko darinya, sebaliknya, meski pun
terlihat cuek dan selalu memasang tampang tidak peduli, orang yang paling
mengetahui Aoba adalah Ko.
Meskit tidak secara langsung, jalinan emosi dan hubungan
antara Ko dan Aoba sedikit demi sedikit semakin jelas dan dipaparkan dengan
sangat apik oleh Adachi Mitsruru. melalui munculnya Mitsuki, sepupu Aoba yang
terang-terangan mengatakan menyukai Aoba, juga Yuuhei, batter klub base ball
yang juga juga menyukai Aoba, lalu yang paling mengejutkan muncul Akane
Takigawa, seorang gadis yang sangat mirip dengan Wakaba Tsukishima yang sudah
meninggal. Kemunculan Akane inilah yang paling mengguncangkan hati Ko dan Aoba.
Membuat keduanya semakin mempertanyakan isi hati terdalamnya satu sama lain
seiring perjalanan klub mereka menuju Koshien demi mewujudkan mimpi Wakaba
Tsukishima.
Dengan semua jalinan apik dan kekuatan penuturan
ceritanya yang ‘beda’ dengan manga Jepang pada umumnya, Cross Game memiliki
banyak keistimewaan. Dari karakter-karakternya yang meski memiliki
karakteristik berbeda, tetapi semuanya tunduk pada gaya cerita ‘quiet type’
yang unik hingga karya Adachi ini dijuluki sebagai gaya cerita yang ‘quietly
brilliant’ dan humor-humornya yang renyah dan penuh dengan permainann kata yang
menunjukkan kepiawaian berbahasa penciptanya, sampai yang paling kuat adalah
sisi-sisi romantismenya yang sangat menyentuh emosi pembacanya. Kesemuanya ini
dituturkan oleh Adachi dengan sangat halus dan tak terasa, tahu-tahu pembaca
akan tertawa geli sendiri, terhisap romantisme cerita, bahkan kadang meneteskan
airmata karena terharu.
Buat kalian yang menyukai cerita-cerita romantis yang
menyentuh emosi, atau ingin sekedar ingin mengganti suasana hati menjadi lebih
nyaman dan tersenyum oleh cerita romantis dan humor-humor cerdas salah seorang
mangaka genius ini, anime (dan manga) ini sangat direkomendasikan. Meski pun
dikategorikan sebagai shonen manga yang ditujukan pada pembaca remaja pria,
tetapi sebenarnya cerita ini lebih condong ke mode bishounen manga karena sisi
romantismenya yang sangat kuat dan lembut. (*JA, ZH)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !