Artikel Acak:
Home » , » FF : Pahlawan dengan Tanda Jasa

FF : Pahlawan dengan Tanda Jasa


Pahlawan dengan Tanda Jasa
oleh Die

“Bro! Lo yakin kalau ditaruh di sini enggak bakal ketahuan?” ulang Dio menyakinkan.

“Aman Yo, percaya deh ama gue. Gue denger ini metode baru,” jawab Bondan mengangguk mantap. Tak berapa lama, bel masuk pun nyaring terdengar ke seantero sekolah.

Pak Satrio tergopoh-gopoh masuk ke dalam kelas X-1. Suaranya membahana menyerukan agar tas para siswa ditaruh di depan kelas. Tak lama tangannya membagikan lembar ujian ke meja para siswa. Ulangan matematika pun dimulai ...

Satu menit ... dua menit ....

Pak Satrio makin anteng di mejanya. Suasana kelas juga makin hening. Dio melirik Bondan sekilas. Jempol mereka saling mengacung ‘oke’. Dio menyilangkan kaki satunya, membuka sepatunya perlahan untuk memulai aksi nyonteknya. Tapi ...
Pak Maman –petugas TU sekolah kami–tergesa-gesa menghampiri Pak Satrio, bibirnya membisiki sesuatu. Wajah Pak Satrio perlahan berubah. Ia lalu berdiri dengan sigap kemudian berseru lantang ...

“Tolong untuk semua siswa agar membuka sepatunya masing-masing. Barusan Bapak diberitahu kalau akhir-akhir ini banyak ditemukan contekan yang disimpan di dalam sepatu.”

Mau tak mau, semua siswa serentak membuka sepatunya. Dan hasilnya, sungguh mencengangkan. Ternyata bukan Dio dan Bondan saja yang menerapkan nyontek gaya ini. Hampir 80 persen siswa melakukannya.

Penghormatan massal sambil pelafalan teks sumpah pemuda sebanyak 20 kali pun harus mereka jalani sepanjang pagi itu. Setelah selesai, Pak Satrio menyuruh Dio maju lalu merekatkan sebuah pin ke kantong bajunya.

“Coba baca bersama-sama apa isi yang tertulis di pin ini!”
Semua yang dihukum serentak menjawab. “Pahlawan dengan tanda jasa, Pak.”

“Ada yang tahu kenapa Bapak memberi tulisan begini di pin ini?”
Semuanya diam. Menggeleng-geleng.

“Jaman dahulu pahlawan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dengan pengorbanan yang tidak mudah. Mereka berusaha keras melawan penjajah tanpa kenal lelah. Tak ada sesuatu yang besar bisa kita peroleh dan nikmati sekarang dengan cara instan, bukan?” Pak Satrio menghentikan kata-katanya. “Nyontek bukanlah hal yang patut dilakukan pelajar. Kalian mau nilai kalian bagus, yah lakukan dengan usahayang benar! yaitu belajar dengan sungguh-sungguh, bukan dengan menyontek. Mulai sekarang, setiap kalian ketahuan menyontek, Bapak akan sematkan pin ini ke baju kalian. Pelajar itu seyogyanya adalah pahlawan masa depan bangsa ini, menyontek sama saja seperti halnya pahlawan yang berjuang namun ujung-ujungnya hanya ingin mencari jasa. Jangan menjadi pribadi seperti ini! Jadilah pahlawan sejati yang memang berjuang tanpa pamrih, tak mengharap apa pun.” Semua sisiwa tertunduk dalam mencermati kata-kata Pak Satrio. “Camkan kata-kata Bapak dengan baik-baik. Mengerti anak anak!” Pungkas Pak Satrio diikuti anggukan semua siswanya.

Kata-kata Pak Satrio seakan menjadi magnet yang menyentuh kalbu setiap pelajar yang dihukum kala itu. Tak bisa dipungkiri, kata-kata Pak Satrio memang benar. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan terenyuh.

“Huaaa, gue kapok nyontek lagi, kalau nyontek terus, pin yang bertengger di seragam gue makin banyak dong. Maluuuuu!” batin Dio sedikit terisak.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Sponsor
 
Support : Johny Template | Mas Template
Powered by : Blogger
Copyright © 2012-2013 C-Magz - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Edited by Baser