Di sela kesibukannya memproduseri sebuah program acara komedi di salah satu televisi swasta, Boim Lebon, penulis asli kelahiran Jakarta ini, bersedia meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan C-Magz, via telepon. Nyok, kita simak hasil obrolan C-Magz dengan penulis serial Gangway dan Sotoy yang kocak ini.
C-Magz :
Halo, Mas, apa kabar? Lagi sibuk apa sekarang?
Boim :
Boim :
Baik. Saya lagi sibuk memproduseri sebuah acara komedi, festival pencarian bakat pelawak-pelawak Indonesia. Nama programnya Festival OLI (Orang Lucu Indonesia).
C-Magz :
Oh … yang jurinya pelawak-pelawak terkenal itu ya? By the way, Mas Boim nulis dari kapan sih? Awalnya nulis apa? Puisi, cerpen atau novel?
Boim :
Saya nulis dari sejak kelas 2 SMA. Saya awalnya nulis naskah drama untuk teater sekolah . Waktu itu naskah drama saya pernah menang Festival Teater tingkat SLTA. Sejak saat itu saya makin suka nulis, terus saya diajak duet menulis sama Hilman Hariwijaya untuk mengembangkan Lupus Kecil. Itu adalah buku dan serial pertama saya. Biasanya habis shalat subuh saya sempatkan nulis dua jam. Dari sejak kuliah sampai sekarang sudah saya biasakan disiplin menulis itu.
C-Magz:
Selain memproduseri acara TV, Mas Boim nulis apa lagi sekarang?
Boim:
Kalau buku, saya nulis serial Sotoy sama Gangway. Terus ada yang keempat, insya Allah akan terbit akhir tahun ini.
Boim:
Kalau buku, saya nulis serial Sotoy sama Gangway. Terus ada yang keempat, insya Allah akan terbit akhir tahun ini.
C-Magz :
Mas Boim, Mas Hilman sama Mas Gusur kan pernah berkolaborasi nulis novel Lulu. Sekarang masih suka bekerjasama?
Boim :
Boim :
Masih dong. Sekarang juga masih kerja sama untuk mengembangkan Lupus Reborn. Jadi, sekarang udah ada lagi serial Lupus di salah satu tabloid, buku-bukunya juga mau terbit lagi dan film barunya akan tayang tahun ini.
C-Magz :
Jakarta kan lagi ultah nih Mas. Gimana nih pendapat Mas Boim soal kota ibu kota negara kita ini?
Boim :
Boim :
Jakarta itu kan kota metropolitan. Kota yang membuat orang tertarik buat datang dan melakukan suatu kegiatan. Banyak orang dari luar kota yang akhirnya datang ke Jakarta buat mengadu nasib. Jadi, lama kelamaan Jakarta makin padat penduduknya. Menurut saya, harusnya dibikin Jakarta 2 dan Jakarta 3. Kan kayak pilem tuh. Kalau film pertama sukses, dibikin sekuel-sekuelnya kayak Superman 1, superman 2. Nah, Jakarta juga kan udah sukses, kita bikin aja Jakarta 2 Jakarta 3. Nantinya orang gak perlu lagi ke Jakarta 1 yang udah penuh, tapi bisa ke Jakarta 2 dan Jakarta 3. Kalo penuh lagi, ya bikin lagi Jakarta 4 dan seterusnya.
C-Magz :
*ngakak* Hihi. Ide bagus tuh, Mas. Terus sebagai Penulis, apa nih yang bisa kita ambil atau pun kasih kontribusi dari kehidupan di kota Jakarta?
Boim :
Boim :
Kita bisa menjadikan apa yang ada di sekitar buat jadi inspirasi menulis cerita. Saya juga sering loh menulis berdasarkan pengalaman saya hidup di Jakarta. Misalnya pengalaman naik bis kota atau ketika ban motor saya kempes dan susah nyari tukang tambal ban. Hal-hal sederhana di lingkungan sekitar itu kayak di halteu-halteu, pabrik area bisa kita jadikan inspirasi atau ide cerita buat menulis cerpen komedi.
C-Magz :
C-Magz alias Cendol Magazine ini kan majalah komunitas, Mas. Yaitu grup kepenulisan Cendol. Nah, menurut Mas Boim tentang komunitas kepenulisan, gimana?
Boim :
Boim :
Komunitas seperti ini jelas harus ada. Kalau kita mau berkembang, kita gak bisa sendirian. Kita harus bersama-sama, berjamaah, saling sharing ilmu, saling memotivasi. Komunitas itu harus bisa mengembangkan masing-masing individu atau aktivis komunitas bersangkutan.
C- Magz :
Punya tips-tips buat para penulis pemula, Mas?
Boim :
Tipsnya simpel aja. Harus seneng baca dan disiplin waktu aja, kayak saya yang sampe sekarang masih suka nulis sehabis shalat Subuh, minimal dua jam. Membuat tulisan tentang permasalahan yang dikuasai dan disukai. Misalnya suka sama basket, ya bikin cerita seputar pemain basket. Mungkin cerita cinta pemain basket sama pelatih. Kalo kita bikin cerita dari hal-hal yang kita sukai dan kuasai biasanya lebih mudah. Jadi, enggak perlu ribet-ribet mikirin tema-tema yang hebat tapi enggak kita kuasai.
Boim :
Tipsnya simpel aja. Harus seneng baca dan disiplin waktu aja, kayak saya yang sampe sekarang masih suka nulis sehabis shalat Subuh, minimal dua jam. Membuat tulisan tentang permasalahan yang dikuasai dan disukai. Misalnya suka sama basket, ya bikin cerita seputar pemain basket. Mungkin cerita cinta pemain basket sama pelatih. Kalo kita bikin cerita dari hal-hal yang kita sukai dan kuasai biasanya lebih mudah. Jadi, enggak perlu ribet-ribet mikirin tema-tema yang hebat tapi enggak kita kuasai.
C -Magz :
Oke, Mas. Terima kasih banyak atas waktunya. Mungkin nanti kalau berkenan, Mas Boim bisa ngajar ya jadi Suker di Jumat Cendol?
Boim Le Bon:
Bisa … bisa. Nanti kalau udah ada waktu luang, saya bakal main-main ke Cendol buat diskusi dan sharing soal kepenulisan ya …
Boim Le Bon:
Bisa … bisa. Nanti kalau udah ada waktu luang, saya bakal main-main ke Cendol buat diskusi dan sharing soal kepenulisan ya …
(*CS)
kereennn!!!^^
BalasHapusditunggu jadi Suker Tamu di Sekolah Cendol yaa...^^
Wah, tambah semangat mantengin kelas Cendol, Nunggu juga ah Suker Tamu yang keren. :)
BalasHapus