Siapa yang tak kenal Lupus, salah
satu tokoh dalam novel fiksi Serial Lupus yang booming di tahun 1987. Bahkan
sekarang saja tokoh Lupus masih selalu diingat oleh para pecinta fiksi
Indonesia. Tingkah Lupus yang jahil, banyak teka-teki , serta suka mengunyah
permen karet berhasil mengocok perut pembaca. Tokoh Lupus ini telah berhasil
diciptakan oleh Hilman Hariwijaya dengan apik. Hilman Hariwijaya memulai karir
menulis sejak ABG. Sekitar tahun 1987, Hilman sudah mulai mengarang dan
karyanya berjudul Lupus dimuat di majalah HAI dan kemudian dijadikan novel dan
sempat menjadi Juara 2 dalam lomba cerpen majalah HAI. Novel Lupus judul
pertama TANGKAPLAH DAKU KAU KUJITAK yang dicetak 5000 eksemplar terjual habis
dalam waktu seminggu. Oleh karena kesuksesan novel Lupus ini, pria kelahiran
Jakarta, 25 Agustus 1964 menjadi salah satu penulis yang sangat dikagumi para
pembaca. Novel Lupus sendiri sudah lebih dari seratus judul, bahkan sudah
diangkat ke layar lebar dan sinetron.
Untuk mengasah kemampuan menulisnya, ia juga tergabung dalam sebuah komunitas menulis yang bernama HIGH CLUB. Disanalah ia belajar menulis dan saling bertukar pikiran dengan para penulis yang sudah senior. Selain Lupus, ada beberapa karya keren yang Hilman ciptakan seperti, Oga (1990), Sohib Gaib (1992), SMA Elite ( 1993), Mimpi Full Colour (1998), Reformasi Damai (1998), Napak Tilas Para Hantu (1992) Sidang Para Hantu ( 1994), Kenduri Karet (1994), Buaya-Buaya Geologi (1995), Kleptomania(1998), dan masih banyak lagi karya tulisnya yang keren punya.
Ironisnya, dalam kesehariannya, kepribadian Hilman sangat bertolak belakang dengan tokoh Lupus yang diciptakannya. Ia seorang yang pendiam dan bertampang serius. Dengan menulis Lupus-lah, Hilman bisa mengekplorasi kegilaan dan kejahilannya. Kini, selain masih sibuk dalam dunia pertelevisian, Hilman juga menulis dua serial di salah satu tabloid remaja. Salah satu di antaranya adalah serial Lupus yang telah muncul kembali dengan bahasa dan setting yang lebih up to date hingga tetap bisa dinikmati remaja masa kini.
Tak hanya bergelut di dalam
menulis novel, suami dari artis sinetron Nesa Sadin ini juga menjadi scripwriter di beberapa judul sinetron
seperti Cinta Fitri, Melati Untuk Marvel, Arti Sahabat dan masih banyak lagi.
Karena sangat sukses dalam membuat novel komedi seperti Lupus ia juga
dijuluki JAGO NGOCOL SE-INDONESIA. Ayah dari Navika Tatjana ini tak
sungkan berbagi pesan kepada penulis pemula yang ingin sukses menjadi penulis.
Ia berpesan, menulislah apa adanya, apa yang paling bisa dan jangan memaksakan
jika belum bisa. (NO)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !