Artikel Acak:
Home » » Profile Artist : Anggun Cipta Sasmi | C-Magz #4

Profile Artist : Anggun Cipta Sasmi | C-Magz #4



anggun-c-sasmi04 


C-Magz lovers, untuk edisi kali ini kami sengaja menyajikan profil seorang artis Internasional  yang berasal dari Indonesia yang berhasil meraih popularitasnya lewat ‘mimpi’, bahkan mengejarnya dengan hijrah ke benua Eropa. Menilik dari namanya, sah sah saja kalau itu terjadi karena menurut mendiang ayahnya, dia memang tecipta dari sebuah mimpi. Yup, here she is ANGGUN CIPTA SASMI.
Anggun Cipta Sasmi lahir di Jakarta, 29 April 1974. Dia penyanyi Indonesia yang sekarang berkewarganegaraan Perancis. Hingga saat ini, dia masih satu-satunya penyanyi asal Indonesia  yang berhasil menerobos pasar musik dunia. Karena penjualan album internasionalnya yang memukau, Anggun pernah ditahbiskan sebagai artis Asia yang  paling sukses di luar Asia.  Anggun merupakan putri dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dengan Dien Herdina . Anggun hidup dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Ibunya kemudian bertindak sebagai manajer dan bertugas menerima order menyanyi untuk Anggun. Pada usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekam album anak-anak.
Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya yang  berjudul Dunia Aku Punya (1986).Album pertamanya mendapat sambutan yang lumayan, meskipun belum melambungkan nama Anggun. Nama Anggun baru benar-benar meroket di tahun 1990, setelah ia merilis album-singel berjudul  Mimpi,  dan  kemudian disusul  dengan lagu Tua Tua Keladi dan Takut yang sukses besar di pasaran dan melejitkan posisi  Anggun sebagai penyanyi rock remaja papan atas  kala  itu. Di  masa  itu  Anggun lantas  berhasil meraih penghargaan sebagai “Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991“. Anggun kemudian meluncurkan album keduanya, yang  berjudul Anak Putih Abu Abu (1991), lalu kemudian album  Nocturno (1992), Anggun C. Sasmi… Lah!!! (1993), dan yang terakhir Yang Hilang (1994). Pada usia 19 tahun, Anggun juga telah berhasil mendirikan perusahaan rekaman sendiri,  yaitu PT Bali Cipta Record untuk merilis album-albumnya  sendiri. Di Indonesia, Anggun telah berhasil menjual lebih dari 5 juta kopi albumnya.  Dan  menjadikannya salah satu penyanyi rock paling populer di era awal 1990-an.
Pada tahun 1992, Anggun menikah dengan Michel de Ghea, seorang warga negara Perancis . Pada tahun 1994, Anggun bertekad untuk mewujudkan mimpinya sebagai artis bertaraf internasional. Setelah menjual perusahaan rekamannya, Anggun hijrah ke Eropa bersama suaminya dan meninggalkan segala  popularitas yang telah  dimilikinya di Indonesia.  Awalnya  Anggun menetap di London, Inggris selama setahun. Selama di Inggris  Anggun  rajin mengirim demo rekaman ke berbagai studio di Inggris. Di London Anggun mengalami yang namanya “culture shock“. Uang hasil penjualan perusahaan rekamannya habis sedikit demi sedikit akibat tingginya biaya hidup di London. Anggun pun harus menerima kekecewaan, tatkala semua demo rekaman yang dikirmnya tidak mendapat sambutan yang positif. Hingga akhirnya Anggun berada pada kesimpulan, bahwa karirnya tidak akan pernah tumbuh di Inggris dan berencana untuk memulai karir di negara lain. Anggun kemudian memutuskan untuk pindah ke Belanda, dimana lebih banyak terdapat orang Indonesia. Di perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah dulu di Paris, Perancis, kampung halaman suaminya. Namun  kemudian, Anggun  akhirnya membatalkan niatnya ke Belanda dan memutuskan untuk menetap dan memulai karir di Perancis.  Pada tahun 1996, akhirnya Anggun berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman, Jhonny Hallyday dan lainnya. Benzi pun terpikat oleh kemampuan vokal Anggun, dan menawarkannya rekaman album solo di Perancis. Setelah mempelajari bahasa Perancis di Alliance Français selama sebulan, Anggun  dan  Benzi mulai membuat rekaman album.  Setelah rekaman itu selesai, Sony Music France pun tertarik dan merekrut Anggun sebagai artis rekaman mereka. Tidak hanya itu, Anggun pun dikontrak dalam 2 album, yaitu album berbahasa Perancis dan album berbahasa Inggris.
Tanggal  24 Juni 1997 merupakan tanggal keramat bagi Anggun, ketika album  pertamanya  di Prancis : Au Nom de la Lune (Atas Nama Bulan) dilepas ke pasaran Perancis.  Single pertama Anggun, “La Neige au Sahara“, mendapat tempat di hati peminat musik Perancis,  bahkan  hingga Belgia, Swiss, dan Kanada. Tahun 1998, Anggun meluncurkan album berbahasa Inggris pertamanya, yang  bertajuk  Snow on the Sahara.  Album ini dirilis di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika.  Khusus untuk Jepang, Indonesia dan Malaysia, album ini dirilis dalam edisi special, bertajuk Anggun. Dan  di Indonesia disertai dengan single berjudul Kembali.  Single Snow on the Sahara pun seketika menjadi hits besar. Single ini melayang hampir seluruh tangga lagu di Eropa sepanjang 1998 hingga 1999.  Single ini sempat mencapai posisi 1 di Italia, Spanyol dan beberapa negara di kawasan Asia Timur. Di Eropa, single ini bahkan berhasil menduduki Top 5 pada UK Club Charts, Inggris.
DISKOGRAPHY ANGGUN
Album berbahasa Indonesia
  • Dunia Aku Punya (1986)
  • Anak Putih Abu Abu (1991)
  • Nocturno (1992)
  • Anggun C. Sasmi… Lah!!! (1993)
  • Yang Hilang (1994)
Album berbahasa Inggris
  • Snow on the Sahara (1997)
  • Chrysalis (2000)
  • Open Hearts (2002)
  • Luminescence (2005)
  • Best Of (2006)
  • Elevation (2008)
  • Echoes (2011)
Album berbahasa Perancis
  • Au nom de la lune (1997)
  • Désirs contraires (2000)
  • Luminescence (2005)
  • Elévation (2008)
  • Echos (2011)
Setiap pulang ke tanah kelahirannya Indonesia, Anggun selalu melakukan ritual membaui aroma rokok kretek agar selalu ingat dengan almarhum sang ayah yang juga seorang penulis Darto Singo. Peran sang ayah bagi kariernya Anggun memang besar sekali. Sejak kecil Anggun sudah diarahkan oleh sang ayah untuk bernyanyi dengan tenik vokal yang baik, mulai dari suara perut, dada hingga otak. Selain itu Anggun kecil kerap diajak manggung dari daerah Ancol sampai dengan Balai Sidang. Asal tahu aja honor Anggun untuk sekali manggung kala itu hanya sebungkus nasi dan kalau lagi beruntung honor tertinggi nya pada saat itu dibayar 40 ribu per mangung. Makanya nggak heran kalau Anggun menempatkan nama sang ayah sebagai salah satu faktor penting dalam sukses karier nyanyinya.
Pada tahun 2011, Anggun merilis album kelimanya berjudul Echoes untuk versi berbahasa Inggris dan Echos untuk versi berbahasa Perancis. Ini merupakan album internasional pertama yang diproduseri sendiri oleh Anggun dan digarap oleh perusahaan rekaman miliknya sendiri April Earth. Untuk distribusi album, ia dibantu Warner Music untuk wilayah Eropa dan Sony Music untuk Asia bagian Timur. Di album ini Anggun menyajikan jenis musik pop organik dengan lirik yang filosofis dan banyak bercerita tentang kehidupan. Anggun dibantu oleh beberapa musisi ternama seperti Gioacchino, Pierre Jaconelli, Jean-Pierre Pilot, dan William Rousseau. Album ini berhasil meraih platinum di Indonesia di minggu pertama perilisannya. Tujuh bulan kemudian, Echoes berhasil meraih empat platinum dan memegang rekor sebagai album terlaris di toko kaset Indonesia untuk tahun 2011. Singel pertama dari album ini adalah “Only Love” untuk pasar internasional dan “Hanyalah Cinta” untuk Indonesia. Versi bahasa Perancisnya, “Mon meilleur amour”, dirilis sebagai singel promosi dan langsung menduduki peringkat pertama French International Airplay Chart, tangga lagu bagi singel Perancis yang paling diputar di seluruh dunia.
Lima tahun setelah konser terbesarnya di Indonesia, Anggun kembali tampil di Jakarta Convention Center dalam “Konser Kilau Anggun” pada tanggal 27 November 2011. Anggun juga tampil untuk ketiga kalinya dalam konser Natal tahunan di Vatikan, kali ini ia berduet dengan penyanyi Ronan Keating. Anggun kembali Anggun didaulat untuk mewakili Perancis dalam Kontes Lagu Eurovision 2012, sebuah kompetisi musik tahunan Eropa yang telah berhasil melambungkan nama sejumlah artis seperti ABBA dan Celine Dion.(LR)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Sponsor
 
Support : Johny Template | Mas Template
Powered by : Blogger
Copyright © 2012-2013 C-Magz - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Edited by Baser