Artikel Acak:
Home » » Edisi Khusus : Mengulik Mimpi Masa Kecil Crew C-MAGZ

Edisi Khusus : Mengulik Mimpi Masa Kecil Crew C-MAGZ

Setiap kali berbicara tentang mimpi, tentu tidak akan pernah ada habisnya. Setiap orang pasti punya mimpi, angan-angan,cita-cita atau bahkan obsesi dalam hidupnya. Hidup tanpa mimpi tentu tidak akan asyik dan tidak berwarna karena tidak ada hal yang dapat memotivasi hidup kita. Mimpi adalah salah satu alasan seseorang mampu bertahan hidup hingga saat ini.

Dan untuk edisi khusus kali ini, kami akan mengulik mimpi masa kecil tiap crew C-Magz. Yuk kita simak saja celoteh ringan Crew C-Magz tentang mimpi kecil mereka.

Dela BungaVenus 

“Hmm… dulu waktu kecil rasanya mimpi atau cita-cita berganti-ganti deh. Tapi semuanya mulai lebih fokus saat SMA deh, soalnya kan mulai suka gambar-gambar teknik. Pasti dapet 9.5 atau 10. Gurunya kasih angka keren! Biasanya mana ada menggambar dapat 10?! Nah, mulai deh fokus ingin jadi arsitek. Finally, diterima di FSRD ITB jurusan Desain. Jadi cita-cita mulai makin terbentuk, yaitu ingin kerja di perusahaan besar konsultan interior, sampai ingin punya company sendiri lalu… terwujud! Pernah juga ingin jadi cerpenis. Gara-gara membaca kumcer Anita Cemerlang. Hingga akhirnya tiba-tiba mas Kurnia Effendi menawarkannya pada suatu workshop kepenulisan. So, jadilah aku terjun di dunia menulis fiksi di sini bersama kalian.”


Zya Verani
“Dulu, waktu masih kecil aku kepingin banget naik mobil Xenia, sampe kebawa mimpi segala. Enggak tau kenapa, aku tuh nge-fans banget sama Xenia ini, mungkin karena penampilannya yang sederhana sekaligus keren. Kalau pas lagi di jalan raya ada mobil Xenia lewat, aku pasti pelototin tuh mobil sampe hilang dari pandangan mata. Nggak peduli kalau waktu itu aku hampir keserempet motor.”


Widi Astuti
“Pengen punya taman bacaan senyum. Subhanallah, mimpiku mulai terwujud.”


El Eyra
“Impianku waktu kecil dan kudamba-dambakan itu sangat konyol. Semoga aku bisa jadi juara kelas! Alhamdulillah, impianku itu sudah terkabul saat di MTs.”


Hasti Rahmansyah
“Waktu  masih kecil, aku pengen banget ketemu kakekku yang udah meninggal. Aku baca buku-buku simpanannya dan kadang kalo nangis, suka ngomong sendiri di depan fotonya. Aku ingin jadi orang dengan sifat seperti beliau.”


Citra Widayati
“Waktu kecil, aku kepengen banget ikut Jambore. Karena aku sering lihat Kakakku ikut Jambore. Puji syukur, akhirnya aku bisa ikut Jambore, walau baru dua kali. Pertama waktu kelas VII, kedua waktu kelas VIII SMP.” 


Kurnia Asyifa
Waktu kecil aku pengin banget jadi model, tapi karena postur tubuh yang kurang proporsional ditambah dengan aku yang pemalu terbanglah sudah impian itu. hehe
Nah, semenjak SMK terbentuklah impian baru.aku pengin banget punya butik sendiri,siapa tau aja baju-bajunya bisa dipakai para model. :D
 


Arniyati Saleh
“Impian masa kecilku, banyak! Hehehe. Dan sebagian besar sudah terwujud! Alhamdulillahh. Salah satunya adalah mau mencoba duduk di kursi listrik. Kantor Bapak adalah penjara, hehehe, karena almarhum adalah seorang Kepala Penjara atau Lembaga Pemasyarakatan. Suatu hari, diam-diam saya mengintip ruangan yang jarang terbuka ternyata isinya sebuah kursi. Akhirnya saya bertanya pada seorang petugas jaga. Begitu tahu bahwa itu sebenarnya adalah kursi kematian, saya malahan jadi penasaran mencoba.”


Zahara ‘Zee’ Putri
“Aku pengen jadi guru, tapi sudah terpenuhi atau belum ya? Sekarang aku bekerja sebagai seorang staf di sebuah sekolah swasta. Tentu pastinya, aku tidak akan selamanya menjadi staf. Semoga nanti akan jadi guru. Guru agama. Itu cita-cita masa kecilku!”


Naminist Popy
”Mimpiku waktu kecil, waktu masih anak-anak dan unyu banget, adalah berharap kalo udah besar bakal menjadi anak-anak lagi. Hehehe. Soalnya menurut pandanganku sewaktu kecil, jadi orang dewasa itu enggak enak. Terlalu banyak beban dan tanggung jawab, hehehe. Sederhana banget ya mimpiku?!”ujarnya lagi.


Rizcha Maulidya  
“I wanna around the world, hopefully all my dream come true.” 


Ria Rahmatika 
“Mimpi pas SD, ingin jadi insinyur tambang kayak kakakku dan kuliah di ITB. Semoga bisa terwujud mimpi kuliah di ITB. Amin.”


Tri Lego Indah F N
 
“Aku ingat sekali, kalau aku ingin jadi wartawan saat aku kelas 3 SD. Hobiku semenjak SD dulu adalah nonton berita. Dan paling suka kalau ada liputan langsung dari reporternya. Benar-benar seru sepertinya, pikirku saat itu. Meskipun resiko jadi wartawan itu berat, tapi aku tetap bersikeras pengen jadi wartawan. Dan kemarin sewaktu SNMPTN kedua, aku jebol di komunikasi, tanpa sepengetahuan orang tua. Tapi aku akhirnya ketahuan dan orang tua tetap memaksaku menjadi ‘guru’. Walaupun kali itu aku nurut dengan orang tua, toh akhirnya aku tetap masih bisa jadi wartawan. Meskipun hanya di lingkup kampus, sekolah, dan komunitas kecilku di Lampung. Aku sangat mencintai profesi ini. Semoga kelak, bakal jadi wartawan sesungguhnya.” 


Nesa Ozorra  
 “Mimpi? Dari dulu aku memang tukang khayal, tukang mimpi. Dulu ketika masih SMP sering banget berkhayal tentang WESTLIFE sampai sungguh-sungguh terbawa mimpi. Tapi enggak kesampaian buat ketemu mereka. Pernah juga berkhayal dan mengimpikan ingin ke Borobudur dan Monas. Alhamdulilah, kali ini keduanya terwujud. Tapi sekarang impianku ingin ketemu para SUKER terutama Daddy tercinta ku, idolaku saat SMA, yaitu Suker Donatus A. Nugroho dan sebentar lagi itu akan menjadi nyata dalam Kemsasnas!”


Zen Horakti
“Aku? Sejak dulu memang suka mimpi jadi mangaka, pengarang komik Jepang. Tapi karena enggak bisa menggambar, makanya aku jadi penulis.”


Lonyenk Rap 
 
“Dari mulai bisa berfikir hingga kini, cita-citaku hanya satu. Pengen jadi orang TERKENAL. Masa sekolah, aku terbilang pendiam, tapi keluar gokilnya pas SMA. Dari sana aku tahu potensiku dan kian mantap dengan cita citaku, ingin jadi orang TERKENAL. Apapun jalan yang menjembataninya kesana, tentunya dalam artian positif. Awalnya, aku pikir bisa meraih ketenaran lewat musik rap. Aku mulai gencar nge-band, nulis lagu, bikin demo rekaman, dan manggung sana sini. Tapi entah mengapa, pada suatu waktu aku malu berdiri di atas panggung. Aku merasa diatas panggung aku menjadi objek yang menjadi bulan-bulanan banyak mata, walau aku dibayar untuk itu. Dan kemudian aku give up dan gantung mic. Akhirnya,kini aku mantap meraih mimpiku untuk menjadi orang terkenal dengan menjadi PENULIS. Walaupun, jadi TERKENAL itu belum bisa aku raih sekarang, tapi aku yakin aku bisa menggenggamnya suatu saat nanti. Ini memang MIMPI. Tapi aku menyelipinya dengan AMBISI yang disertai dengan USAHA dan DOA. Tanpa itu semua, orang enggak layak untuk meraih mimpi dan hanya bisa terus bermimpi.”


Ranny Setya R
Mimpiku sewaktu kecil dulu pengen banget bisa jadi Bidan, yang nolongin orang melahirkan tapi tanpa dibayar. Aku bisa bermimpi seperti itu, karena miris melihat tetanggaku yang terpaksa menjual rambutnya demi biaya melahirkan, sampai dipotong cepak gitu …
Tapi tahun kemarin nggak lolos ikut tes masuk Politeknik Kebidanan, sekarang malah nyasar di Jurusan Pendidikan Ekonomi.

Hmmm… sepertinya jadi guru mungkin lebih asyik, bisa berbagi ilmu dengan semua, bukankah itu juga salah satu amalan yang bermanfaat? Semoga aku bisa jadi guru ya, aminn… :) 

Restu Ade Kurniawan
Kalau ditanya soal mimpi aku punya banyak sekali mimpi, dulu waktu kecil aku pengen jadi super hero Spiderman. Mengapa Spiderman? karena waktu kecil ketika masih naik sepeda gitu kalau kemana-mana pengen cepet-cepet sampai tujuan, jadinya aku punya khayalan andai saja aku Spiderman pasti bisa mengulurkan jaring laba-laba ke motor yang sedang melaju kencang, sehingga aku pun ikut melaju kencang. Tapi sekarang beda lagi mungkin lebih bisa dikatakan ada tujuan, bukan khayalan saja. Aku ingin mewujudkan mimpiku yang satu ini yaitu ahli multimedia/programer, dan arsitek.


Dion Sangirang
 
”Catwalk!”
Dulu kebayang kalo bisa memeragakan fashion di atas papan catwalk. Alhamdulillah, terpenuhi. Tapi mimpi besar catwalk dengan model-model papan atas sirna, karena lambat laun aku memilih meninggalkan dunia yang pernah jadi impianku.” 













Teruslah bermimpi selagi kita bisa! Karena mimpi itulah yang akan membuat kita lebih terarah. Namun mimpi, ambisi, cita-cita, obsesi atau apapun itu namanya, akan sia-sia saja jika tidak diiringi dengan doa dan usaha. Nah teman-teman, sudahkah kalian bermimpi hari ini dan mempersiapkan diri untuk mewujudkannya? Mari bermimpi dan menang. Cia yoo! (ZV)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Sponsor
 
Support : Johny Template | Mas Template
Powered by : Blogger
Copyright © 2012-2013 C-Magz - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Edited by Baser