~ Ayumi Maulida~
Di tanah pertiwi Indonesia
Kilau wajah anak-anak
Lahir dari rahim
Lalu air mata terjatuh
Tumbuh di akar pohon
Memeluk kasih di pintu surga
Di tanah pertiwi Indonesia
Sebuah bangku dan meja berakar rotan
Guru mengajar murid-murid
Tanpa warna halaman sekolah serupa penjara
Guru berkata kepada murid-murid
Kelak jadilah tunas kelapa di akar beringin
Palembang, 2013
Ayumi Maulida,
nama pena dari Siti Fatimah, A.Ma.Pd. Lahir di Palembang, 5 Juli 1986. Saat ini
aktif di Komunitas Cendol (Cerita Nulis Diskusi Online) dan FLP Palembang.
Karya-karyanya telah dibukukan dalam bentuk 23 antologi dan novel perdananya
segera terbit. Tulisannya juga telah dimuat di Sumatera Ekpress, Republika
Online, Batak Pos, Asahan Post, dan Majalah C-Magz edisi 16.
_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~_~
PULAU KECIL BERCERITA
~ Desi N Khoerunnisa ~
Bila kutatap jauh kesana
Tampaklah pulau-pulau kecil bercerita
Tentang insan bermata sayu-biru
namun tangan mengepal semangat MERDEKA
Di kala pagi menyapa
Tekad bertarung sebuah cita-cita
Jembatan tua seutas tali pun bersenandung lirih
"kreket ... kreket ... kreket ..."
Menjadi saksi juang anak bangsa di ujung sana
Dan bagi mereka si orang pinggiran
Secuil ilmu pun seharga nyawa
Bila deras air terlampaui dua gunung dipeluknya
Ayah bunda berbisik pada Sang Pencipta
"biarkan mereka MERDEKA"
Terkadang peluh tak jadi masalah
Justru si mata uanglah musuh utama
karna petinggi yang terkadang amnesia
atau mungkin merdeka hanya untuk si kaya?
Desi N Khoerunisa, beralamat di Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Salah satu siswi di group menulis fiksi;
Cendol.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !