Jangan Takut Bermimpi
Helooo
cendolers tercinta, adakah yang pernah bermimpi ingin punya butik
sendiri? Atau ingin punya restoran dengan cabang dimana – mana? Apapun
jenis usahanya gak ada yang mustahil kok, selama kita mau berusaha untuk
mewujudkan impian itu. Nah,sebagai langkah awal C-magz akan memberikan
sedikit tips & trik untuk memulai sebuah usaha. Agar impian
cendolers untuk punya usaha sendiri semakin cepat terwujud, yuk kita
simak.
1. Mulailah bisnis dari sesuatu yang kita cintai
atau merupakan hobi kita dan apabila bisnis yang sedang kita jalankan
bukanlah sesuatu yang kita cintai atau bukan hobi kita maka mulailah
mencintainya. Dengan cinta kita akan mampu melakukan hal-hal yang kadang
begitu fantastis bahkan ‘out of the box’. Dengan cinta semua kesulitan
yang menghadang, semua rintangan yang menghalang dan berjuta cobaan yang
menggoda akan bisa kita hadapi dan menjadikan kita semakin kuat.
2. Nikmatilah prosesnya.
Bisnis bukan cara menjadi kaya secara instan lho, Kecuali sih kalau
orang tua kita memang konglomerat yang memang sudah sukses berbisnis,
itu sih lain soal. Jadi nikmatilah proses ketika kita memulai sang
bisnis, mengembangkannya tahap demi tahap, menikmati baik ketika bisnis
sedang merambat naik ataupun juga menikmatinya tatkala bisnis sedang
jalan di tempat atau bahkan sekarat. Banyak orang yang tak sabar dengan
proses tersebut sehingga memilih berbisnis waralaba dengan harapan
langsung menjaring profit tanpa bersusah payah memulai bisnis baru dari
nol. Eits jangan salah, berbisnis waralabapun butuh proses dan tetap
harus kita nikmati prosesnya.
3. Bisnis bukan berarti berapa
keuntungan yang akan kita peroleh namun lebih condong pada berapa
kerugian yang sanggup kita tanggung. Yup, kadang ketika memulai
bisnis kita sibuk menghitung - hitung kapan BEP, berapa margin profit
yang akan kita raih, terus mengkhayal bisnis akan segera berkembang
dalam waktu singkat dan menggurita ke berbagai bidang, sibuk mengkhayal
sampai bulan sehingga lupa berpijak pada bumi, pada realita bahwa
diseberang kesuksesan menunggu dengan sangat sabar sebuah kegagalan yang
akan menguji kesabaran, keuletan, ketabahan dan bahkan menguji iman
kita. Namun bila kita bisa menjalaninya tentunya bisnis kita akan naik
ke level yang lebih tinggi.
4. Tetapkan produk unggulan yang akan kita jual.
Ok, kita akan memulai sebuah bisnis, namun pertanyaan pertama adalah
kita mau jualan apa ? Produk adalah sesuatu yang akan kita jual pada
konsumen kita, tak hanya berupa barang namun juga berupa jasa. Baik yang
bentuknya Tangible goods ataupun Intangible goods. Nah apaan lagi tuh?
Tangible Goods itu adalah kalau kita menjual barang-barang yang
bentuknya nyata atau ada wujudnya (bisa kita sentuh gitu atau bahasa
kerennya Tangible means capable of being touched. Contohnya buku,
pulpen, kue, meja, kursi, dan sebagainya. kalau kita berbisnis online
kita pasti juga akan menggunakan jasa delivery untuk mengantarkan
pesanan tangible goods ini pada konsumen kita Kalau Intangible goods itu
products that cannot be seen or touched atau sesuatu barang yang gak
bisa kita sentuh atau lihat tapi bisa kita jual contohnya alunan musik,
domain name. jadi pada dasarnya banyak banget produk yang bisa kita jual
dan menghasilkan profit buat kita. Nah kalau yang kita jual merupakan
produk yang juga banyak dijual oleh orang lain maka kita harus memiliki
pembeda atau diferensiasi contohnya pecel lele lela yang mengemas
lelenya dengan sentuhan yang berbeda sehingga walau ada begitu banyak
penjual pecel lele namun ia punya ciri khas yang mengungguli para
pedagang pecel lele lainnya.
5. Jadi Pioneer atau follower. Tahu Softex
kan? Hehe para wanita pasti akrab dengan benda yang satu ini. Coba simak
percakapan di bawah ini :
” Bu beli softex dong. Aduh tiba-tiba dapet nih
mana lagi ga bawa softex lagi ” Seorang perempuan berkata pada seorang
penjual disebuah warung di pinggir jalan.
“Ada Neng. Mau yang merk apa ? Laurier atau
Charm ? Yang isi berapa ? Yang satuan aja atau yang isi 10 ?” Sang
penjual yang tadinya terkantuk-kantuk segera menyambut dengan antusias
sang pembeli dengan menawarkan produk pembalut wanita yang ada di
warungnya. ” Yang Charm isi 10 aja deh, Bu. Sekalian buat persediaan.”
Sang penjual mengangsurkan barang yang dimaksud oleh sang pembeli dan sejurus kemudian transaksi jual belipun terjadi “.
Eits, ini bukan novel ya, saya cuma mau ngasih
gambaran aja betapa branding suatu produk kadang melekat begitu kuat
dibenak konsumen sehingga untuk menyebut suatu barang katakanlah
pembalut wanita atau baby diapers kita pasti akan langsung menyebut
merknya walaupun yang kita maksud kadang bukan merk tersebut. Contohnya
ya itu tadi mau beli softex merk Charm, aneh kan hihihi….
Nah, persoalan menjadi pioneer atau follower
itu tetap dikembalikan pada pelaku bisnis masing-masing. Sebagai pioneer
tentu kita memiliki keunggulan brand kita tertancap kuat di benak
konsumen walaupun bukan berarti sebagai pioneer kita akan lantas
memenangkan hati konsumen kita karena bila tak pandai menjaga eksistensi
produk maka produk kita hanya tinggal sekedar nama pengganti tapi bukan
menjadi pilihan utama bagi konsumen untuk menggunakannya. Jadi follower
pun ternyata susah-susah gampang. Yang paling sering terjadi di
Indonesia adalah kecenderungan pelaku bisnis untuk menjual produk yang
saat itu sedang booming. Contohnya ketika booming burger maka ada begitu
banyak orang yang menjual burger dengan berbagai merk dan berbagai
‘packaging’.
6. Inovation is a must. Kalau kita
‘terpaksa’ hanya menjadi seorang follower maka jangan mengambil prinsip
ATSP atau Amati, Tiru, Sama Persis tapi cobalah menjadi ATM atau Amati,
Tiru, Modifikasi. Inovasi adalah suatu keharusan dalam bisnis apapun.
Dengan terus berinovasi konsumen akan selalu ‘ngeh’ dengan eksistensi
usaha kita. Walau hanya sebagai follower, kita tetap harus kreatif
sehingga kreativitas kita akan menjadi faktor pembeda dari produk
sejenis lainnya. Cendolers pernah dengar kripik Mak Icih? Kripik yang
dijual sebenarnya sama saja dengan kripik singkong pada umumnya namun
sang penjual membuat inovasi dengan menjual kripik yang memiliki level
kepedasan yang berbeda-beda dan mengemas strategi marketing lewat social
media Twitter dimana mereka mengumumkan lokasi jualan mereka hari itu
(yang biasanya menggunakan mobil dan parkir di suatu tempat tertentu)
lewat kicauan mereka di Twitter. So, jualan sederhana namun bikin orang
penasaran kan?
Itu dia sedikit tips & trik dari
C-magz, semoga bermanfaat untuk para cendolers yang ingin mewujudkan
impiannya menjadi pengusaha.
(KS: Dari berbagai sumber)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !